Jumat, 01 April 2016

LAPORAN OBSERVASI BIMBINGAN KONSELING DI MTs. NEGRI KARANG SEMBUNG



LAPORAN OBSERVASI
BIMBINGAN KONSELING DI
MTs. NEGRI KARANG SEMBUNG
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester
Mata Kuliah : Bimbingan Konseling
Dosen Pengampu : Dra. Hj. Nurul Azmi, M.A

Image result for logo iain cirebon
 


Oleh :
Nama   : Nasrullah
NIM    : 1413162033
Kelas   : T.IPA Biologi C/4


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI
CIREBON
2015
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Bimbingan konseling adalah suatu hal yang sangat erat hubungannya dengan pendidikan. Pendidikan yang merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka merubah individu menjadi ke arah yang lebih baik, yang semula tidak tahu menjadi tahu dan yang awalnya tidak bisa menjadi bisa, upaya ini pada akhirnya akan membentuk individu yang mandiri.
Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu bidang pelayanan yang perlu dilaksanakan di dalam program pendidikan. Kebutuhan pelaksanaan bimbingan dan konseling berlatar belakang beberapa aspek, yaitu aspek psikologis, sosiologis, kultural, dan paedagogis.
Siswa sebagai subjek didik, merupakan pribadi-pribadi yang unik dengan segala karakteristiknya. Sebagai pribadi yang unik, terdapat masalah perkembangan  individu, perbedaan individu, kebutuhan individu, penyesuaian diri, dan belajar. Derasnya perubahan sosial dan makin kompleksnya keadaan masyarakat akan meningkatkan derajat rasa tidak aman bagi remaja dan pemuda. Perubahan ini membawa pengaruh besar terhadap perikehidupan dan perkembangan anak-anak dan remaja. Atas keadaan tersebut, sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal harus bertanggung jawab untuk mendidik dan menyiapkan siswa agar berhasil menyesuaikan diri di masyarakat dan mampu memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya. Kegiatan belajar dan pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang diberikan di sekolah, namun sesungguhnya kegiatan itu saja belum cukup memadai dalam membantu siswa mengatasi berbagai permasalahan yang dialaminya dan menyiapkan siswa terjun di masyarakat dengan berhasil. Kondisi-kondisi tersebut menjadi salah satu alasan sangatlah diperlukan adanya layanan bimbingan dan koseling di sekolah, yang secara khusus diberi tugas dan tanggung jawab untuk memberi bantuan kepada siswa dalam memecahkan berbagai masalah, baik masalah belajar, penyesuaian diri, maupun masalah-masalah pribadi, yang apabila dibiarkan akan menghambat tercapainya tujuan belajar siswa di sekolah.

B.       Rumusan Masalah
1.         Apa saja permasalahan yang di alami siswa di sekolah MTs. Negri Karang Sembung?
2.         Bagaimana penaganan Bimibingan Konseling di sekolah MTs. Negri Karang Sembung terhadap siswa yang bermasalah?
3.         Apa pendekatan, metode dan teknik yang di lakukan guru  Bimibingan Konseling untuk mengatasi permasalahan siswa?

C.      Tujuan
1.         Mengobservasi Bimbingan dan Konseling di MTs. Negri Karang Sembung.
2.         Mengetahui solusi yang di lakukan oleh pihak sekolah terhadap siswa yang bermasalah?













BAB II
TINJAUAN TEORI

A.      TEORI KONSELING INDIVIDUAL
Layanan Konseling Individual  yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya. Layanan konseling individual merupakan layanan yang diselenggarakan oleh seorang guru Bimbingan dan Konseling (konselor) terhadap seorang konseli (siswa) dalam rangka pengentasan masalah pribadi konseli.  Dalam suasana tatap muka dilaksanakan interaksi langsung antara konseli dan konselor, membahas berbagai hal tentang masalah yang dialami konseli. Pembahasan tersebut bersifat mendalam menyentuh hal-hal penting tentang diri konseli (bahkan sangat penting yang boleh jadi menyangkut rahasia pribadi konseli) bersifat meluas meliputi berbagai sisi yang menyangkut permasalahan konseli, namun juga bersifat spesifik menuju kearah pengentasan masalah. (Sudrajat. 2009).

B.     PENDEKATAN KONSELING BEHAVIORAL
Teori konseling behavioral lebih memusatkan diri pada pengubahan perilaku nyata. Perilaku manusia yang tidak tepat (salah) dapat dilatih dan dikontrol serta dimanipulasi sesuai harapan. Tokoh utama teori ini adalah D. Krumboltz, Hosford, Bandura dan Wolpe.
1.      Filsafat Dasar
Dalam pandangan teori ini, manusia adalah yang memprodusir dan produk dari lungkungannya (Bandura, 1986). Sedang Surya (1988) menyatakan bahwa teori ini memandang bahwa lingkungan memberi pengaruh cukup kuat pada diri individu dan sangat sedikit berperan dalam menentukan dirinya. Teori ini menolak pendapat bahwa perilaku manusia merupkan dorongan dasar (seperti yang telah dijelaskan Freud). Karena menurut teori konseling behavioral, perilaku manusia adalah hasil belajar sehingga dapat diubah dengan memanipulasi dan mengkreasi kondisi-kondisi belajar.
                  2.        Konsep Dasar
Konsep teori behavioral menurut Moh. Surya (1988) yaitu:
a.         Perilaku manusia dapat dipahami karena dapat diubah, dan masalah klien dianggap masalah belajar dalam proses belajar yang salah.
b.        Perubahan spesifik terhadap lingkungan pribadi dapat menolong perubahan perilaku yang relevan.
c.         Prosedur konseling dapat dikembangkan melalui prinsip-prinsip belajar (missal: reinforcemen dan social-modeling).
d.        Perubahan perilaku klien diluar wawancara adalah indikator keefektifan (hasil konseling).
e.         Pada hakikatnya, konseling behavioral proses logis berdasarkan prinsip-prinsip belajar.
f.         Prosedur konseling tidak statis, tetapi secara khusus dirancang untuk membantu klien mengatasi masalahnya.
                  3.      Maksud dan Tujuan Konseling
            Makna dan tujuan teori konseling ini pada hakikatnya tidak sama untuk setiap klien, tetapi disesuaikan dengan masalah yang dihadapinya. Secara umum,  tujuan konseling behavioral adalah untuk membantu klien memperbaiki pola perilaku salah, belajar membuat keputusan, dan mencegah timbulnya berbagai masalah.
                  4.      Proses dan Teknik Konseling
     Proses dan langkah-langkah yang dapat ditempuh teori behavioristik ini yaitu:
1)        Menganalis dan merumuskan masalah klien dalam bentuk unit tingkah laku maladaptif.
2)        Merumuskan tujuan-tujuan khusus dalam rangka mengubah perilaku dengan menerapkan teknik yang tepat.
Konseling behavioristik merupakan proses pembelajaran klien untuk memperoleh pola-pola perilaku poitif dalam memecahkan berbagai masalah interpersonal, emosional, maupun psikologis. serta dalam mengambil keputusan-keputusan tertentu, harus ada peranan antara klien dan konselor serta menyadari situasi belajar yang dijalaninya.
Adapun teknik-teknik konseling (Surya, 1988) yang biasa dilakukan antara lain: desentisasi model, restrukturing kognitif, penghentian pikiran, latihan ketegasan, latihan keterampilan social, program manajemen diri, pengulangan perilaku, latihan khusus, teknik terapi multimodal, dan tugas-tugas pekerjaan rumah.
                  5.      Aplikasi Teori Konseling Behavioral
Dalam proses konselingnya, Konseling Behavioristik lebih mudah diaplikasikan karena lebih rinci dan sisitematis, hasil mudah diukur dan dirumuskan dalam perilaku nyata, serta memiliki beragam variasi teknik sehingga banyak alternatif untuk berbagai masalah yang dihadapinya.
Dalam aplikasinya, teori ini dapat diterapkan dalam berbagai setting, diantaranya terapi individu dan kelompok, institusi pendidikan, dan situasi-situasi belajar lainnya. Sebagai terapi yang berpendekatan pragmatis, teori ini berladaskan kesahihan eksperimental atas hasil-hasil.
Salah satu prinsip behavioral yaitu menekankan proses tingkah laku individu yang dimanipulasi melalui belajar. Untuk itu, seorang konselor harus menempatkannya ke dalam posisi perilaku yang dapat diubah melalui penciptaan kondisi seseorang yang kondusif (factor lingkungan sangat berpengaruh). Namun, pandangan optimistik terhadap lingkungan, tidak sealu dianggap sebagai satu-satunya cara penyelesaian masalah, karena pada kenyataanya, faktor lingkungan memiliki keterbatasan yaitu hanya mengantarkan konselor dalam kondisi pemecahan masalah yang bersifat instrumen (suplementer).
                  6.     Keterbatasan Teori Konseling Behavioral
a.         Kekurangan dari teori ini yaitu :
1.        Konseling behavioral bersifat dingin, kurang menyentuh aspek pribadi, bersifat manipulatif, dan mengabakan hubungan antar pribadi.
2.        Lebih terkonsentrasi kepada teknik.
3.        Meskipun sering menyatakan persetujuan kepada tujuan klien, konselor teteap menjadi penentu tujuan tersebut.
4.        Konstruk belajar yang dikembangkan dan digunakan oleh konselor behavioral tidak cukup komprehensif untuk menjelaskan belajar dan harus dipandang hanya sebagai suatu hipotesis yang harus di tes.
5.        Perubahan klien hanya berupa gejala yang dapat berpindah kepada bentuk perilaku yang lain.
b.         Kelebihan dari teori ini yaitu :
1.        Teori ini lebih mudah diaplikasikan karena rinci dan sistematis.
2.        Lebih memberikan ilustrasi bagaimana mengatasi keterbatasan lingkungan.
3.        Hasilnya mudah diukur dan dirumuskan dalam perilaku nyata.
4.        Penekanan dipusatkan pada perilaku sekarang dan bukan pada perilaku yang terjadi di masa lalu.
5.        Memiliki teknik beragam sehingga banyak alternatif untuk berbagai masalah yang dihadapi. (Majaza’ah. 2014).

C.    TEKNIK KONTRAK PRILAKU
Kontrak Perilaku adalah persetujuan antara dua orang atau lebih (konselor dan klien) untuk mengubah perilaku tertentu pada klien. Konselor dapat memilih perilaku yang realistik dan dapat diterima oleh kedua belah pihak. Setelah perilaku dimunculkan sesuai dengan kesepakatan, ganjaran dapat diberikan kepada klien. Dalam terapi ini ganjaran positif terhadap perilaku yang dibentuk lebih dipentingkan daripada pemberian hukuman jika kontrak perilaku tidak berhasil.
Menurut lutfifauzan kontrak perilaku (behavior contracts) adalah perjanjian dua orang ataupun lebih untuk berperilaku dengan cara tertentu dan untuk menerima hadiah bagi perilaku itu. Kontrak ini menegaskan harapan dan tanggung jawab yang harus dipenuhi dan konsekuensinya. Kontrak dapat menjadi alat pengatur pertukaran reinforcement positif antarindividu yang terlibat. Strukturnya merinci siapa yang harus melakukan, apa yang dilakukan, kepada siapa dan dalam kondisi bagaimana hal itu dilakukan, serta dalam kondisi bagaimana dibatalkan.
Tujuan dari teknik kontrak perilaku diantaranya:
1)      Melatih individu untuk mengubah tingkah lakunya yang maladaptif menjadi adaptif.
2)      Melatih kemandirian berperilaku individu.
3)      Meningkatkan kemampuan dan keterampilan behavioral individu sehingga mampu berperilaku secara tepat. (Maenokoi. 2012).



















BAB III
PEMBAHASAN

A.      Profil Sekolah
NAMA SEKOLAH        : MTs. Negri Karang Sembung
ALAMAT SEKOLAH    : Desa. Karang Suwung, Kecamatan. Karang
                                            Sembung, Kabupaten. Cirebon.
 NAMA GURU BK/BP   : Bapak. Syamsul Hidayat, S. Pd.
 NO. HP GURU BK/BP  : 081324989966

B.     Hasil Observasi
Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu bidang pelayanan yang perlu di laksanakan di dalam program pendidikan. Untuk itu mahasiswa di tugaskan oleh dosen pengampuh mata kuliah Bimibingan Konseling Dra. Hj. Nurul Azmi, M.A untuk melakukan observasi langsung kesekolah untuk mengamati pelayanan bimbingan konseling yang ada di sekolah sekitar wilayah Cirebon baik SMP/MTs dan SMA/MA. Saya  bertugas untuk melakukan observasi di tingkat SMP/MTs. Oservasi yang saya lakukan yaitu di sekolah MTs. Negri Karang Sembung yang berada di Desa Karang Suwung, Kecamatan. Karang Sembung, Kabupaten Cirebon.
Berdasarkan hasil observasi di sekolah MTs. Negri Karang Sembung, di sekolah tersebut terdapat beberapa siswa yang bermasalah salah satunya  yaitu siswa yang bernama Al – Fikri sumantri kelas VIII E. Permasalahan yang ia lakukan yaitu membolos sekolah, siswa tersebut membolos pada hari jum’at 15 Mei 2015. Di karenakan pada hari kamis dan hari sabtunya tanggal merah kemudian siswa tersebut beranggapan bahwa hari jum’at merupakan hari kejepit dan menanggap bahwa hari itu adalah sekolah seadang bebas. Awalnya siswa tersebut berangkat dari rumah untuk bersekolah, karena di depan sekolah bertemu dengan temannya yang mempengaruhinya untuk membolos ahirnya siswa tersebut terbujuk oleh teman – temannya dan ikut membolos. Kemudian ada salah satu guru yang mengetahui bahwa ada beberapa siswa yang berada di luar sekolah pada saat jam pelajaran di mulai lalu guru tersebut melaporkannya ke pihak bimbingan konseling.  Akibat dari pelanggaran yang di lakukan oleh siswa tersebut maka pihak sekolah khususnya dari guru BK memberikan hukuman berupa surat perjanjian, isi dari surat perjanjian tersebut bahwasannya siwa tersebut berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya tersebut dan jika siswa tersebut mengulanginya maka di akan menerima konsekuensinya. Adapun konsekuensi jika siswa tersebut membolos lagi yaitu berupa hukuman yang di tentukan oleh siswa tesebut, hukumannya bias berupa tidak naik kelas atau bahkan di pindahkan dari sekolah tersebut dan surat tersebut di tandatangani oleh orang tua siswa dan guru BK serta orang tua siswa di panggil untuk memberikan keterangan. Jika pelanggaran tersebut sering di lakukan oleh siswa maka perjanjian di lakukan di atas materai dan konsekuensinya adalah siswa tersebut bias di keluarkan dari sekolah jika pelanggarannya sudah tidak dapat di tolerir lagi oleh pihak sekolah.
Tindakan yang di lakukan oleh Guru BK di sekolah MTs. Negri Karang Sembung di lakuakan secara bertahap dan di pertimabangkan sesuai dengan jenis pelanggaran yang di lakukan oleh siswanya. Adapun tahap tindakan yang di lakukan oleh guru BK terhadap siswa yang bermasalah atau melanggar peraturan tersebut adalah sebagai berikut :
1.         Tahap pertama berupa teguran dan nasehat.
2.         Tahap kedua jika melanggar lagi siswa di suruh menulis surat perjanjian.
3.         Tahap ketiga jika di ulangi akan di beri surat panggilan untuk orang tua siswa tersebut untuk memberikan keterangan.
4.         Tahap terahir jika masi melanggar akan di beri perinagtan terahir yaitu berupa menulis surat perjanjian yang di lakukan di atas materai dan konsekuensinya siswa tersebut bias sampai di pidahkan atau di keluarkan dari sekolah.
C.      Analisis Hasil Observasi
Menurut saya setelah melakukan observasi secara langsung di sekolah MTs. Negri Karang Sembung bahwasanya tidakan yang dilakukan guru BK terhadap siswa yang bermasalah sudah sesuai dengan teori. Teori yang di ambil dari guru tersebut ialah konseling individual. Layanan konseling individual merupakan layanan yang diselenggarakan oleh seorang guru Bimbingan dan Konseling terhadap siswa dalam rangka pengentasan masalah pribadi konseli. Pendekatan yang di lakukan oleh guru BK tersebut mengacu pada pendekatan teori konseling behavioral lebih memusatkan diri pada pengubahan perilaku nyata. Perilaku manusia yang tidak tepat (salah) dapat dilatih dan dikontrol serta dimanipulasi sesuai harapan. Seorang guru BK di sekolah tersebut akan melakukan pendekatan kepada siswa yang bermasalah dengan cara bertahap akan tetapi lebih menekankan kepada perubahan perilaku siswa secara nyata agar tidak mengualangi kesalahanya. Siswa di nasehati oleh seorang guru BK agar pola pemikiran siswa yang salah menjadi berupah kepola fikir yang benar dan aspek perbaikan sikap dari siswa tersebut.
Dalam proses penangan yang di lakukan oleh guru BK terhadap siswa yang bermasalah, guru BK akan melakukan tindakan awal berupa teguran dan nasehat kepada siswa tersebut lalu siswa di suruh menulis surat perjanjian agar tidak mengulangi kesalahanya lagi. Surat tersebut di tandatangan oleh orang tua siswa dan guru BK, jika di ulagi kesalahannya maka orang tua siswa tersebut akan di panggil kesekolah dan menulis surat perjanjian yang di tandatangani di atas materai. Tujuan dari surat perjanjian tersebut sebenarnya sebagai antisipasi dari pihak sekolah agar pihak keluarga siswa tidak menuntut sekolah ketika siswa tersebut terus melanggar peraturan, pihak sekolah bias bertindak tegas terhadap siswa jika pelanggaran yang di lakukan masi terus di ulagi, tindakan bisa berupa siswa tidak naik kelas atau di pindahkan. Tindakan guru BK merupakan teknik dari kontrak prilaku yaitu persetujuan antara dua orang atau lebih untuk mengubah perilaku agar lebih baik dan di sepakati oleh kedua belah pihak.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :
5.        Bimbingan Konseling merupakan salah satu bidang pelayanan yang perlu di laksanakan dalam sekolah agar dapat membantu mengatasi permasalahan siswa dan menjadikan siswa menjadi individu yang baik dan berkualitas.
6.        Layanan Bimbingan Konseling di sekolah  MTs. Negri Karang sembung sudah baik dan sesuai dengan teori, penanganan terhadap siswa bermasalah bias berupa teguran, nasehat, surat perjanjian dan surat panggilan kepada orang tua siswa.
7.        Tindakan yang di lakukan oleh guru BK di sekolah MTs. Negri Karang sembung menggunakan teori layanan konseling individual yang merupakan layanan dalam rangka pengentasan masalah siswa.
8.        Pendekatan yang di lakukan oleh guru BK tersebut mengacu pada pendekatan teori konseling behavioral yang lebih memusatkan diri pada pengubahan perilaku siswa yang nyata dan lebih baik.
9.        Teknik guru BK dalam menangani siswa yang bermasalah dengan cara kontrak prilaku yaitu persetujuan antara dua orang atau lebih (Guru BK dan siswa) untuk mengubah perilaku siswa kearah yang lebih baik.


DAFTAR PUSTAKA

Chudari, I.N. dan Setiawati. 2007. Bimbingan dan Konseling. Bandung : UPI PRESS.
Masdudi. 2011. Bimbingan dan Konseling Perspektif Sekolah. Cirebon : at-Tarbiyah Press.
Samsyu Yusuf. 2006. Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung : Pustaka Bani Quraisy.
Majaza’ah, Lin. 2014. Pendekatan Konseling. http://linmajazaah2.blogspot.com/2014/01/makalah-bk-macam-macam-pendekatan-teori.html. (Diakses pada tanggal  24 Mei 2015 pukul 20.00 WIB).
Maenokoi, Ani. 2012. Teknik Kontrak Prilaku. http://animenekoi.blogspot.com/2012/03/teknik-kontrak-perilaku.html. (Diakses pada tanggal  24 Mei 2015 pukul 20.30 WIB).
Sudrajat, Ahmad. 2009. Teori Konseling Individual. https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2009/01/12/proses-layanan-konseling-individuall/. (Diakses pada tanggal  24 Mei 2015 pukul 19.30 WIB).


LAMPIRAN OBSERVASI
BIMBINGAN KONSELING






    Sekolah MTs. N                            Guru Bk                        Siswa sedang istirahat





    Siswa bermain bola                 Aktivitas siswa                       Aktivitas siswa





   Surat siswa membolos              Surat siswa malas                       Surat siswa
                                                                                                   mengundurkan diri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar