Jumat, 01 April 2016

MAKALAH ZOOLOGI VERTEBRATA PERANAN HAMSTER SYRIAN (Mesocricetus auratus) DI TINJAU DARI PERSPEKTIF ISLAM



MAKALAH ZOOLOGI VERTEBRATA
PERANAN HAMSTER SYRIAN (Mesocricetus auratus)
DI TINJAU DARI PERSPEKTIF ISLAM

Dosen Pengampu : Eka Fitriah, S,Si. M.Pd



Image result for logo iain cirebon 

 




 





Disusun Oleh:
Nama                  : Nasrullah
NIM                   : 1413162033
Kelas                  : Biologi C
Semester             : IV



FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur pemakalah panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah tentang “Hamster” dengan baik.
Pemakalah mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan makalah ini, diantaranya kepada kedua orangtua yang memberikan dukungannya secara moril dan materil serta khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah  Zoologi Vertebra yakni Eka Fitriah, M.Pd yang telah membantu dalam perbaikan makalah yang telah di tulis ini.
Pemakalah menyadari masih banyak sekali terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Pemakalah mengharapkan saran dan kritikan terhadap makalah ini yang bersifat membangun agar makalah selanjutnya dapat menjadi lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.


                                                                                            


 Cirebon,  15 Februari  2015


Penulis





BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Hamster termasuk kedalam kingdom animalia dan kelas mammalia. Hamster  merupakan kelompok hewan yang paling sempurna baik morfologi ataupun anatominya karena ia mempunyai susunan organ yang kompleks dan susunan metabolisme didalam tubuhnya yang juga kompleks.
Hamster bukanlah binatang asli Indonesia. Kebanyakan hamster berasal dari daerah sub-tropis sebelah utara, terutama sekitar Rusia, Mongolia, Cina bagian utara, dan Siria. Ada banyak ragam hamster di dunia. Walau demikian, hanya ada 4 jenis hamster yang umum dipelihara di Indonesia, yakni Hamster Siria, Hamster Campbell, Hamster Winter White, danHamster Roborovskii. Ada beberapa orang yang menyebut Hamster Cina. Hamster ini tidak  populer di Indonesia dikarenakan proses pemeliharaannya yang tidak mudah, serta perkembangbiakannya yang relatif sulit. (Jasin, 1989).
Hamster tergolong sebagai hewan pengerat dan pemakan segala, apapun yang bisa dia makan maka ya akan dimakan. Jika kelaparan hamster yang memiliki anakpun bisa jadi anaknya yang akan dimakan untuk kelangsungan hidupnya. Jika memelihara hamster usahakan untuk membiasakan Hamster anda untuk memberikan jenis-jenis makanan yang bersifat kering seperti biji-bijian ataupun pelet khusus untuk Hamster. Jika kebanyakan makanan yang basah seperti wortel, sayuran akan mengakibatkan kotoran dan kencingnya menjadi lebih bau / menyengat tajam, akan jauh berbeda bila diberi makanan yang berupa biji-bijian dan pelet khusus Hamster. Dan perlu diperhatikan jika Hamster anda memiliki anak, jangan sampai kekurangan makanan. Dan jika anda biasa memberikan makanan dengan tangan anda jangan sekali-kali anda memegang anaknya, ini dimaksudkan supaya bau tangan kita melekat pada tubuh bayi Hamster sehingga ada kemungkinan Induk Hamster mengira Bayinya adalah makanan. Untuk menu makanan biasakan berselang-seling, intinya jangan terlalu monoton. Untuk jenis makanan kuwaci yang bersifat berlemak jangan terlalu banyak dalam pemberiannya. Jagung jika terlalu banyak akan mengakibatkan kerontokan bulu. Sayuran basah seperti kangkung, bayam, wortel, selada akan mengakibatkan kencing bau dan diare, jika diare pada hamster berlebihan akan mengakibatkan kematian. Jika ingin praktis anda bisa membeli pakan khusus hamster yang sudah tersedia di pet shop. (Pratigno, 1982).


B.       Rumusan Masalah
1.    Bagaimana klasifikasi hamster?
2.    Bagaimana morfologi dan anatomi hamster?
3.    Bagaimana habitat dan penyebaran hamster?
4.    Bagaimana Peranan hamster dan di tinjauan perspektif Islam?
C.   Tujuan Penulisan
1.    Untuk mengetahui klasifikasi hamster.
2.    Untuk mengetahui morfologi dan anatomi hamster.
3.    Untuk mengetahui habitat hamster.
4.    Untuk mengetahui Peranan hamster di tinjauan perspektif Islam.
BAB II
PEMBAHASAN

A.      Klasifikasi hamster
Dalam kajian ilmiah, hamster dimasukkan ke dalam subfamili cricetinae. Subfamiliini sendiri dibagi lagi ke dalam bejumlah spesies yang dikelompokkan di dalam enam atau tujuh kelompok genus. Mempelajari klasifikasi hamster sangat penting agar kita bisa mmebedakan binatang ini dari kelompk binatang lain yang secara kasat mata identik.

1. Tata Binomial Hamster

Dalam ilmu pengetahuan, khususnya pada tata nama mahluk hidup atau binomial, klasifikasi hamster diurutkan sebagai berikut.
Kerajaan          : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Maamalia
                                                                        Ordo                : Rodentia
                                                                        Famili              : Cricetidae
Subfamili         : Cricetinae
Genus               : Mesocricetus
                                                                        Spesies           : Mesocricetus auratus
  
Gambar 1. Hamster Syrian (Mesocricetus auratus)
 
2. Klasifikasi Tingkat Genus

             Sementara itu, secara mendetil, klasifikasi hamster pada tingkatan genus kesepesies adalah sebagai berikut:
  1. Genus Mesocricetus - hamster emas yang terdiri dari Hamster Suriah (Mesocricetus auratus), Juga disebut hamster emas atau hamster beruang. Hamster Turki (Mesocricetus brandti), juga disebut hamster Brandt, hamster Azerbajain. Hamster Kaukasus (Mesocricetus raddei), juga disebut hamster Georgia. Hamster Rumania (Mesocricetus newtoni).
  2. Genus Phodopus - hamster kerdil. Genus ini terdiri dari Hamster kerdil putih Rusia (Phodopus sungorus); sering disebut sebagai hamster winter white. Hamster kerdil Campbell (Phodopus campbelli). Hamster Roborovski (Phodopus roborovskii); kadang-kadang disebut hamster Mongolia.
  3. Genus Cricetus. Kelompok genus ini adalah Hamster Eropa (Cricetus cricetus).
  4. Genus Cricetulus. Jenisnya antara lain Hamster Ladak (Cricetulus alticola). Hamster kerdil bergaris (Cricetulus barabensis termasuk "C. pseudogriseus" dan "C. obscurus"), juga disebut hamster bergaris Tiongkok. Hamster Cina (Cricetulus griseus). Hamster kerdil Kam (Cricetulus Kamnesis). Hamster ekor panjang (Cricetulus longicaudatus).  Hamster kerdil abu-abu (Cricetulus migratorius); juga disebut hamster abu-abu migrasi, hamster abu-abu, hamster Armenia, atau hamster migrasi. Hamster Sokolov (Cricetulus sokolovi).
  5. Genus Allocricetulus yang terdiri atas  Hamster Mongolia (Allocricetulus curtatus). Hamster Kazakhstan (Allocricetulus eversmanni); juga disebut hamster Eversmann.
  6. Genus Cansumys jenisnya Hamster Gansu (Cansumys canus).
  7. Genus Tscherskia contohnya Hamster Korea (Tscherskia triton).

B.       Morfologi dan anatomi hamster
1.      Morfologi hamster
        Gambar 2. Morfologi Hamster

Morfologi hamster  Tubuh hamster dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:
Tubuh Hamster diliputi oleh kulit yang berambut, yang merupakan ciri khas untuk hewan-hewan mammalia. Batas antara kepala (caput), leher (cervix), badan (truncus), ekor (caudal) yang rudimenter, dan anggota gerak (extremitas) terlihat dengan jelas.
1.    Caput (kepala)
 Pada caput terdapat rima oris (rongga mulut), vibrisae, nares, organo visus dan telinga yang panjang. Pada bagian kepala (Caput) telah diketahui mata dan telinga yang lebar. Mata yang besar terletak di bagian samping dari kepala. Kelopak mata ada dua macam yaitu: Palpebra superior dan palpebra inferior Selain itu juga pada kepala (caput) terdapat rongga mulut (rima oris) yang terdapat pada 2 bibir yaitu (bibir atas dan bibir bawah).
Bagian - bagian caput (kepala)
1) Mata
Warna mata hamster terbagi menjadi beberapa tipe, yakni merah, ruby, hitam, kombinasi merah, kombinasi ruby, serta kombinasi hitam dan ruby. Ukuran mata hamster terbilang cukup besar untuk binatang seukurannya. Hamster juga memiliki kemampuan melihat ke segala arah karena posisi matanya berada di bagian samping kepala. Sayangnya, hewan ini buta warna sehingga penglihatannya tidak sempurna.
2) Hidung
Hidung hamster berukuran kecil sehingga hanya terlihat seperti tonjolan. Meskipun begitu, hamster merupakan hewan memiliki indra penciuman sangat tajam. Biasanya mengenali bau di sekitarnya dengan cara mengendus sambil mengangkat kedua kaki depan. Penciuman yang tajam berguna untuk mengimbangi penglihatan hamster yang kurang baik.
3) Pipi
Salah satu bagian tubuh yang khas dari hamster adalah pipinya. Hamster memiliki pipi yang cukup elastis sehingga sering disebut sebagai kantong pipi. Fungsi kantong pipi ini untuk mengangkut dan memindahkan makanan. Di alam bebas, makanan diambil dari sumbernya, kemudian dimasukkan kedalam lubang sebelum dinikmati. Di dalam kandang, kantong pipi digunakan untuk membawa makanan dari wadah pakan ke tempat yang disukainya. Kantong pipi juga berfungsi untuk mengangkut bahan-bahan membuat sarang dan menakut-nakuti musuh.
4) Telinga
Telinga hamster kecil dan pendek, tetapi pendengarannya sangat tajam. Komunikasi antar sesama hamster dilakukan menggunakan gelombang ultrasonik.
5) Gigi
Sebagaimana layaknya hewan pengerat, hamster memiliki gigi yang dapat tumbuh terus-menerus. Untuk mencegahnya, hamster selalu menggigiti benda apa saja yang ada di sekitarnya. Kebiasaan ini mirip dengan kebiasaan tikus. Memberi makanan dengan tekstur keras mampu menjaga gigi hamster agar tidak terus tumbuh. Gigi hamster yang terus tumbuh adalah sepasang gigi seri masing-masing di rahang atas dan bawah. Total gigi hamster adalah 16 buah.
6)   Kumis
Kumisnya ini berfungsi sebagai alat navigasi saat beraktivitas di kegelapan. Kumis pada hamster mulai jelas terlihat pada umur sekitar satu minggu.

7)   Hidung
 Lubang hidung terletak di moncong. Vibrissae berupa rambut- rambut kaku yang berfungsi untuk mendeteksi makanan waktu didalam tanah. Lingua dilapisi oleh mucosa, penuh dengan tonjolan- tonjolan kecil yang mengandung gerombolan sel syaraf atau indera perasa yang berhubungan dengan ujung- ujung syaraf.
2.    Leher (cervix)
Pada bagian Leher (cervix) hamster ini merupakan bagian penghubung antara kepala dan badan.
3.    Badan (Truncus)
Pada bagian Badan (Truncus) terdapat thorax, abdomen, dorsum, glatea, pineum, dan glandula mamae. Tubuh bagian luar hamster di lapisi oleh kulit dan ditumbuhi oleh banyak rambut.
4.    Ekornya (Cauda)
Pada bagian Ekornya (Cauda) tampak lebih pendek karena sebagian besar tersembunyi dibalik perutnya yang berambut tebal. Hamster memiliki ekor yang sangat pendek sepintasterlihat tidak berekor.
Selain ekor, kaki hewan ini juga terbilang pendek, tetapi cukup kuat sehingga dapat diandalkan untuk memanjat. Kaki hamster mempunyai kaki yang pendek dan kuat. Sepasang telapak kaki depan lebih kuat dibandingkan dengan kaki belakang, sehingga mereka terkenal sebagai pemanjat yang hebat dan pelaku akrobat yang piawai. Gerakan acrobat paling spektakuler dan lucu dimiliki hamster mini campbellcampbelllima, demikian pula jari pada kaki belakang. bisa melakukan gerakan salto di udara dengan melompat dan membalikkan kearah belakang tanpa terjatuh,kemudian mendarat mulus secara berulang kali. Kaki yang kuat ini juga menjadikan hamster terkenal sebagai jago kabur. Jari kaki depan berjumlah lima. demikian juga jari  kaki belakang.

2.      Anatomi hamster
 Gambar 3. Anatomi Hamster

Anatomi hamster terdiri dari beberapa sistem organ sebagai berikut:

a.    Sistem Endokrin
Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ yang disebut sebagai kelenjar sekresi internal yang berfungsi menghasilkan dan melepaskan hormon - hormon secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh. Organ utama dari sistem endokrin adalah : Hipotalamus, Kelenjar hipofisa, Kelenjar tiroid, Kelenjar paratiroid, Pulau-pulau pankreas, Kelenjar adrenal, Buah zakar dan Indung telur. Selama kehamilan, plasenta bertindak sebagai suatu kelenjar endokrin. Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa yang beberapa diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yang lainnya menekan pelepasan hormon hipofisa. Kelenjar hipofisa disebut kelenjar penguasa karena hipofisa mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya. Beberapa hormon hipofisa memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya. Hipofisa mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan balik, dimana kadar hormon endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal kepada hipofisa untuk memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya. Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisa yang beberapa diantaranya memberikan respon, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap konsentrasi zat-zat di dalam darah: Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan asam lemak, Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat dan Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap perangsangan langsung dari sistem saraf parasimpatis. Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel. Sebagian besar hormon merupakan protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan panjang yang berbeda-beda. Sisanya merupakansteroid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol. Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas.

b.    Sistem Reproduksi
Hamster jantan memiliki testis yang besar sesuai dengan ukuran tubuh mereka. Hamster muda lebih sulit melakukan seks. Hamster betina memiliki 2 lubang tertutup bersama, sementara hamster jantan memiliki genital dan anal membuka lubang tersebut. Hamster melakukan pembuahan pada usia yang berbeda tergantung dari spesiesnya, tetapi hal ini bisa dilakukan pada usia 1 bulan sampai 3 bulan. Hamster jantan tetap dapat melakukan pembuahan selama hidupnya, namun betina tidak. Hamster betina mengalami estrus kira-kira setiap tiga hari. Hamster yang masih muda biasanya lebih sulit untuk melakukan seks. Masa kawin hamster dilakukan pada usia yang berbeda tergantung dari spesiesnya, tetapi hal ini bisa dilakukan pada usia 1 bulan sampai 3 bulan. Hamster emas maupun hamster Rusia dapat memulai reproduksi ketika berumur 4-5 minggu. Hamster Tiongkok dapat melakukan reproduksi ketika berumur 2-3 bulan, dan hamster Roborvski pada umur 3-4 bulan. Hamster jantan dapat melakukan pembuahan selama hidupnya, sedangkan yang betina dapat melakukan pembuahan kira-kira setiap tiga hari. Musim pengembangbiakan terjadi pada bulan April sampai Oktober, dengan masa kandungan selama 13 sampai 22 hari dan dapat melahirkan anak sebanyak 1 sampai 13 ekor. Masa kandunga/hamil untuk hamster Syrian adalah 16 sampai 18 hari, 18 sampai 21 hari untuk hamster campbell, dan 23 sampai 30 hari untuk hamster Roborovski. Ketika hamster betina hamil maka induk hamster akan membangun sarang dan mengumpulkan anak-anaknya disana. Pada saat hamster betina melahirkan maka biasanya hamster jantan dipisahkan dengannya untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Anak hamster yang baru dilahirkan tersebut tidak berambut, matanya tertutup dan ukuran tubunya sangat kecil. Anak hamster yang baru lahir tidak boleh dipegang supaya tidak dimakan oleh induk.Anak-anak hamster mulai mengelilingi sarang dan makan setelah berumur 1 minggu dan setelah berumur 3 minggu anak hamster bisa meninggalkan sarang mereka, kecuali untuk anak hamster Roborovski baru bisa keluar dari sarang pada umur 4 minggu. Setelah berumur 1 bulan maka anak hamster dipisahkan dengan induknya, dan kebanyakan orang akan menjual hamster ke toko-toko ketika usia hamster 1 sampai 8 bulan.
c.    Sistem Pernafasan
Hamster  terdiri dari trachea, bronchus, bronchioli, dan paru-paru. Trachea disokong oleh cincin-cincin rawa yang terbuka pada bagian dorsalnya, bekerja sebagai jalan nafas. Pangkal dari trachea berupa rongga yang disebut larink. Cabang dari trachea adalah bronchus, yang kemudian membentuk percabangan lagi disebut bronchioli. Paru-paru terdiri dari beberapa lobi yang terdapat dalam rongga pleural, selaput yang membungkusnya yang disebut pleura (Djuhanda, 1982).
Hamster bernafas awalnya lewat hidung dengan mengerak-gerakkan ke bawah dan ke atas selama 12-20menit pada kelinci normal. Gerakan ini akan berhenti ketika relaksasi . (Kastawi, 1992) menambahkan  mula- mula udara masuk melalui  cavum oris (lubang hidung) kemudian masuk ke pharynx melalui rima glottides masuk ke larynx, kemudian masuk menuju epiglottis dan aparatus vocalis yang terdiri dari ligamentum vocale ynag berada di larynx dan menuju ke trakea ynag bercabang dua menjadi bronkhi dan bercabang lagi di dalam pulmonum yang di dalamnya terdapat gelembung- gelembung alveoli yang berhubungan dengan bronchioli. Gelembung alveoli ini diliputi oleh kapiler darah dan dari sinilah terjadi pertukaran O2 dan CO2  (Kastawi, 1992).
Paru-paru mamalia berada dalam rongga dada, yang dapat dibesarkan atau disempitkan, sehingga udara dapat keluar masuk. Percabangan pada paru-paru masih mengalami percabangan-percabangan lagi, sehingga percabangan yang terkecil tidak lagi diperkuat oleh cincin tulang rawan dan berakhir pada ujung yang buntu disebut alveolus yang berfungsi memperluas permukaan paru-paru, sehingga memperbesar kemungkinan mengadakan pertukaran udara pernafasan oleh kapiler-kapiler pada dinding alveolus (Brotowidjoyo, 1994). 

d.   Sistem Gerak
        Pada Hamster  dan sebagian hewan berkaki empat lainnya, sumsum tulang belakang keluar dari bagian belakang tengkorak (karena posisi tubuhnya yang horizontal) dan menjulur sepanjang tulang belakang yang berada  pada bagian dorsal tubuh. Perbedaan lain yang terdapat pada sistem rangka antara Hamster (hewan tulang belakang) dengan manusia adalah tulang pinggul pada manusia lebih bundar lebih pendek dan lebih vertikal sedangkan pada Hamster, bentuk pinggulnya lebih lebar dan berbentuk lebih horizontal. Struktur tersebut dikarenakan fungsinya (pada Hamster) sebagai tempat embrio (pada hewan betina) saat melahirkan dimana saat melahirkan, Hamster dapat melahirkan lebih dari 1 anak sekaligus. Selain itu struktur anggota gerak atas (tangan) pada manusia berbeda dari tikus karena berfungsi untuk mengengam. Pada struktur anggota gerak bawah (kaki) lututnya relatif lebih besar dan berfungsi untuk meredam gaya-gaya yang bekerja pada saat berjalan. Bentuk rongga dada yang dibentuk oleh tulang rusuk juga berbeda. Pada manusia, rongga dada melebar ke samping, sedangkan pada Hamster, rongga dada melebar ke arah ventral. Pada Hamster dengan pergerakan quadropedal, rangkanya berorientasi horizontal dengan bagian atas disebut bagian dorsal, bagian bawah adalah ventral, bagian depan yang menghadap muka disebut anterior dan bagian belakang yang mengarah ke ekor adalah bagian posterior. Secara umum rangka pada Hamster (animalia) terdiri dari dua jenis yaitu tulang dan rawan. Tulang disusun oleh sel-sel tulang dengan banyak matriks dan serabut kolagen serat kalsium dan fosfat yang membuat strukturnya lebih kompak.  Rawan tersusun lebih banyak serabut kolagen. Sama dengan Hamster dan animalia lainnya, dalam bergerak, tubuh juga disokong oleh struktur otot. Otot pada animalia dibagi menjadi tiga yaitu : otot polos, otot rangka dan otot jantung. Organ yang memiliki otot polos adalah organ yang bergerak tanpa disadari dan bersifat terus menerus. Contohnya adalah otot pada saluran pencernaan (usus,lambung dll). Pada otot polos terdapat satu inti sel disetiap selnya. Otot rangka adalah otot yang menempel pada rangka badan dan pergerakkannya dapat disadari sesuai keinginan. Dalam bergerak otot rangka dilengkapi oleh dua rantai filament aktin atau filament tipis dan banyak rantai filament myosin atau filament tebal. Otot rangka berbentuk seperti serabut dengan banyak inti yang terletak di tepi. Otot jantung adalah otot yang membangun jantung dengan kerja yang tidak disadari dan bersifat terus-menerus. Bentuk otot jantung berupa serabut dan mempunyai percabangan. Setiap satu sel otot jantung terdapat satu inti sel dimana setiap selnya dibatasi oleh plat yang disebut keping interkalar. Pada setiap sel otot terdapat banyak mitokondria dan paling banyak terdapat pada otot rangka. Hal ini berhubungan dengan fungsinya sebagai penghasil energi untuk melakukan kerja.


e.  Sistem pencernaan
Sistem pencernaan makanan pada hamster terdiri dari saluran-saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan dimulai dari rongga mulut, pharynk, esophagus, ventriculus, intestinum dan berakhir di anus. Rongga mulut pada kelinci dibentuk oleh atap dan dasar, atap terdiri atas palatum durun yang berupa langit-langit keras disebelah anterior dan palatum molle yang merupakan langit-langit lunak dan didalam rongga mulut terdapat gigi yang tertanam dalam alveolus (lubang dalam rahang). Gigi pada hamster berfungsi untuk memotong atau mengerat makanan. Pharynk berfungsi untuk rongga dibelakang mulut yang merupakan persimpangan jalan makanan dari jalan respirasi. Oesophagus merupakan pipa musculus yang sempit yang menembus diafragma masuk ke dalam abdomen. Ventriculus merupakan kantong sebagai lanjutan dari oesophagus yang dapat dibedakan atas cardia, pylorus yang bersambung dengan deodenum dan fundus. Selain itu terdapat juga kelenjar pencernaan yang meliputi kelenjar ludah, menghasilkan saliva yang mengandung enzim-enzim pencernaan. Kelenjar empedu dikeluarkan oleh hati, pankreas menghasilkan hormon insulin dan kelenjar pencernaan (Brotowidjoyo, 1994).

f.  Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darahnya memiliki 3 komponen, yaitu berupa jantung, pembuluh dan darah. Karakteristik yang paling menonjol pada hamster adalah percabangan lengkung aorta menjadi arteri innominator dan arteri subklavia kiri. Arteri innominator juga bercabang menjadi 3, yaitu arteri subklavia kanan, arteria karotis kanan, dan arteri karotis kiri. Rongga jantung pada kelinci terpisah secara sempurna oleh sekat membujur, menjadi rongga jantung kiri dan kanan. Rongga jantung kiri mengandung darah yang kaya dengan oksigen yaitu oksigen dari darah arteri. Rongga jantung yang berisi darah yang mengadung karbondioksida adalah vena. Masing-masing rongga tadi tersekat lagi menjadi serambi jantung dan bilik jantung yang saling berhubungan dengan katub atau kleb. Sistem peredaran darah pada hamster merupakan sistem peredaran darah tertutup.
Pembuluh darah dibagi atas :
1.  Pembuluh nadi
2.  Pembuluh balik
3.  Pembuluh kapiler
4.  Pembuluh limfa

g. Sistem Syaraf
Sistem syaraf terdiri atas dua bagian yaitu, syaraf pusat dan syaraf perifer. Dan sebagai pusat adalah otak dan medula spinalis (sumsum tulang belakang). Sistem syaraf pusat memiliki tugas untuk mengolah informasi yang masuk, otak depan untuk membau, otak tengah untuk melihat, dan otak belakang untuk mendengar. Sedangkan pada sistem syaraf tepi (perifer) memiliki fungsi untuk mengumpulkan informasi yang berbentuk rangsangan listrik (impuls) dari berbagai organ dalam dan luar untuk disampaikan pada syaraf pusat, juga membawa impuls dari syaraf  menuju pusat motorik tubuh (Jasin, 1984).

h.    Sistem  Ekskresi
Alat ekskresi pada hamster yaitu berupa sepasang ginjal (unipapila) yang terletak didaerah lumbalis sebelah atas peritonium. Cairan urin akan keluar dari masing-masing ginjal ke bawah melalui pembuluh ureter dan ditampung sementara dalam vesika urinaria yang berkontraksi sehingga urin akan keluar melalui pembuluh uretra. Urin pada hamsters juga banyak mengandung kalsium karena pengaruh makanannya dan dapat berubah warnanya yang  dipengaruhi oleh makanannya (Anynomous,  2007). Pada mamalia ginjal adalah sepasang organ berbentuk biji kacang merah. Urin keluar meninggalkan ginjal melalui ductus yang disebut ureter. Kedua ginjal tersebut mengosongkan isinya kedalam kandung kemih (urinary bladder). Selama urinasi urin meninggalkan tubuh dari kandung kemih melalui saluran yang di   sebut uretra (Campbell, 2003).
Sistem ekskresi pada hamster berupa ginjal yang berbentuk seperti biji kacang. Ruang median ginjal disebut pelvis renalis dan berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Urin dikeluarkan oleh dua ginjal yang di salurkan di ureter dan ditampung di kantung urinaria(urinaria bladder), dinding otot bekerja secara voluntery sehingga memaksa urin keluar dari uretra,Urine pada hamster banyak mengandung carbon karena pengaruh dari makanannya.Urine hamster sangat pekat karena adanya kristal calsium carbonat dan dapat juga berubah warna dari cream menjadi merah tua tergantung dengan makanan yang telah dimakannya (Hustamin, 2006).

C.      Habitat dan penyebaran hamster
Habitat hamster di perbatasan padang pasir, bukit pasir yang divegetasi, bukit di kaki gunung dan dataran rendah yang bersemak-semak dan berbatu, sungai di lembah, dan padang rumput yang luas, beberapa juga tinggal di ladang tanam. Sebaran geografi menggambarkan kelompok spesies hamster, contohnya hamster eropa ditemukan di Eropa tengah dan Siberia barat serta Tiongkok barat laut, sedangkan hamster siria (dalam beberapa artikel disebut sebagai hamster golden atau hamster emas) hanya ditemukan di kota kecil di Suriah barat laut. Penyebaran hamster di utara terletak dari Eropa tengah sampai Siberia, Mongolia, dan Tiongkok utara sampai Korea. Penyebaran  hamster di selatan membentang dari Suriah sampai Pakistan. (Desi. 2013).

D.      Peranan hamster dan di tinjau dari perspektif Islam
1.    Peranan hamster
a.    Keuntungan
Bagi kehidupan manusia, hamster sekarang mulai di gemari bayak orang di berbagai Negara termasuk di indonesia, hamster memiliki tingkah polah lucu yang mampu menghibur sehingga bisa menjadi obat yang ampuh untuk meredakan stress.
Berikut diantara manfaat memelihara hewan peliharaan seperti hamster:
1. Dapat belajar untuk menjadi lebih bertanggung jawab.
2. Memupuk rasa kasih sayang terhadap makhluk hidup  lainnya.
3. Mengembangkan rasa empati.
4. Membuat kita menjadi lebih aktif.
5. Menjadi ajang hiburan tersendiri.
6. Lebih Banyak Gerak.
7. Berinteraksi dengan hewan peliharaan dapat memperbaiki mood yang sedang buruk.
8. Turunkan Rasa Cemas.

b.    Kerugian :
         Apapun yang kita lakukan pastilah mengandung resiko. Sama halnya seperti memelihara binatang, terdapat beberapa dampak negatif, diantaranya :

1. Dapat menimbulkan berbagai penyakit
         Saat berinteraksi langsung dengan hewan, kita dapat saja tertulat penyakit.
2. Tergigit binatang tersebut
        Ketika kita bermain dengan binatang hamster kita beresiko terkena gigitan atau cakaran hewan tersebut.


2.    Tinjauan perspektif Islam terhadap hamster
Dalam kitab Al-Qawaridh fi Al-Wathni Al-‘Arabi karya Adil Muhammad Ali. Ternyata, hamster termasuk jenis tikus. Dalam Ensiklopedi Al-Arabiyah Al-Alamiyah disebutkan, ‘Hamster termasuk jenis pengerat kecil pendek, yang menjadi salah satu hewan berbulu hiasan rumah. Umumnya, hamster memiliki ekor yang pendek, mulutnya basah, yang membantu dirinya untuk menampung banyak makanan. Ada sekitar 15 varietas hamster yang hidup. Hamster termasuk jenis tikus sehingga kita tidak boleh memeliharanya atau menjualnya. Bahkan, kita diwajibkan untuk membunuhnya, baik di tanah halal (selain Mekah dan Madinah) maupun di tanah haram (Mekah dan Madinah).
Para ulama menegaskan bahwa hukum tikus di atas berlaku untuk semua jenis tikus. Ibnu hajar mengatakan, ‘Tikus ada berbagai macam, seperti al-juradz (rat), al-khuld (tikus gurun), tikus unta, tikus ikan dan semua hukumnya sama, haram dimakan dan boleh dibunuh.’ (Fathul Bari, 4:39).
Allah ta’ala telah menciptakan banyak jenis hewan di dunia, ada di antara yang halal dimana ada pula yang haram dimakan. Dalam perilaku konsumsi, kaum muslimin bukanlah seperti orang Budha yang mengharamkan semua jenis hewan, bukan pula seperti orang Nashrani yang menghalalkan semuanya, mulai semut hingga gajah – asal mereka doyan memakannya. Islam punya aturan yang tak dipunyai oleh agama-agama rekayasa tersebut. Tidaklah Allah menghalalkan sesuatu kecuali ia adalah sesuatu yang baik, dan tidaklah Allah mengharamkan sesuatu kecuali yang buruk. Allah ta’ala berfirman :
وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ  
Dan Allah menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk” [QS. Al-A’raaf : 157].

Tikus, hamster, dan jerboa adalah tiga jenis hewan yang sekilas mirip, namun mempunyai hukum berbeda tentang kebolehan memakannya. Tikus diharamkan dalam Islam memakannya karena termasuk binatang fasik (fuwaisiqah). Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
خَمِّرُوا الْآنِيَةَ، وَأَجِيفُوا الْأَبْوَابَ، وَأَطْفِئُوا الْمَصَابِيحَ، فَإِنَّ الْفُوَيْسِقَةَ رُبَّمَا جَرَّتِ الْفَتِيلَةَ، فَأَحْرَقَتْ أَهْلَ الْبَيْتِ
“Tutuplah bejana-bejana dan pintu-pintu kalian, serta matikanlah lampu-lampu kalian, karena tikus (al-fuwaisiqah) kadangkala akan menarik sumbu lampu sehingga mengakibatkan kebakaran yang menimpa para penghuni rumah” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 3316 & 6295, Muslim no. 2012, At-Tirmidziy no. 1812, dan yang lainnya].
Tikus boleh dibunuh baik ditanah haram maupun di luar tanah haram, sebagaimana sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam :
خَمْسٌ فَوَاسِقُ يُقْتَلْنَ فِي الْحِلِّ وَالْحَرَمِ: الْحَيَّةُ وَالْغُرَابُ الْأَبْقَعُ وَالْفَأْرَةُ وَالْكَلْبُ الْعَقُورُ وَالْحُدَيَّا
Ada lima jenis binatang fasik yang boleh diboleh dibunuh di luar tanah haram maupun di tanah haram, yaitu : ular, burung gagak, tikus, anjing yang suka menggigit, dan burung elang” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 1829 & 3314, Muslim no. 1198, At-Tirmidziy no. 837, An-Nasaa’iy no. 2829, dan yang lainnya].
Para ulama telah menjelaskan satu kaedah bahwa binantang yang disyari’atkan untuk membunuhnya haram dimakan. An-Nawawiy rahimahullah berkata :
ما أمر بقتله من الحيوانات فأكله حرام
“Semua hewan yang diperintahkan untuk membunuhnya, haram dimakan” [Al-Majmuu’, 9/22].

3.    Pendapat penulis
Menurut pendapat saya, sependapat dengan tinjauan perspektif islam di atas. Selagi masi banyak binatang yang halal sebaiknya kita memeliahara bintang yang halal seperti kambing, sapi, ikan burung dan lain – lain, karena jika memelihara binatang halal  dalam kondisi tertentu juga kita bisa memakan daging hewan tersebut untuk di konsumsi. Hamster termasuk jenis tikus, dimana hamster merupakan binatang yang haram di makan dan di jual belikan. Hamster tergolong sebagai hewan pengerat dan pemakan segala, apapun yang bisa dia makan maka akan dimakan. Jika kelaparan hamster yang memiliki anakpun bisa jadi anaknya yang akan dimakan untuk kelangsungan hidupnya. Perilaku hamster inilah yang menghawatirkan, jika kita memelihara hamster di hawatirkan kita terjangkit penyakit yang di bawa hewan tersebut karena prilaku hamster yang memakan hewan omnivora atau hewan pemakan segala.


BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan makalah dapat di simpulkan bahwa :
1.    Klasifikasi hamster dalam kajian ilmiah, hamster dimasukkan ke dalam subfamili cricetinae. Sub famili ini sendiri dibagi lagi ke dalam jumlah spesies yang dikelompokkan di dalam enam atau tujuh kelompok genus.
2.    Morfologi hamster yaitu : Kulitnya berambut, mata memiliki beberapa warna, hidung kecil seperti tonjolan, kantung pipi  elastic, telinga kecil dan pendek, gigi terdiri dari 16 buah dan badannya terdapat thorax, abdomen, dorsum, glatea, pineum, dan glandula mamae. Anatomi hamster terdiri atas sistem organ seperti : Sistem pernafasan :  trachea, bronchus, bronchioli, dan paru-paru. Sistem reproduksi : hamster jantan memiliki testis. Hamster betina dengan 2 lubang tertutup. Sistem pencernaan : rongga mulut, pharynk, esophagus, ventriculus, intestinum dan berakhir di anus. Sistem peredaran darahnya memiliki 3 komponen, yaitu berupa jantung, pembuluh dan darah. Sistem syaraf : syaraf pusat dan syaraf perifer. Sistem ekskresi berupa sepasang ginjal (unipapila) yang terletak didaerah lumbalis sebelah atas peritoneum.
3.    Habitat penyebaran hamster di utara terletak dari Eropa tengah sampai Siberia, Mongolia, dan Tiongkok utara sampai Korea. Habitat hamster di selatan membentang dari Suriah sampai Pakistan.
4.    Peranan hamster bagi manusia yaitu sebagai hewan peliaharaan, karena memiliki tingkah polah lucu yang mampu menghibur sehingga bisa menjadi obat yang ampuh untuk meredakan stress. Hamster di tinjau dari perspektif Islam yaitu : Dalam kitab Al-Qawaridh fi Al-Wathni Al-‘Arabi karya Adil Muhammad Ali. Ternyata, hamster termasuk jenis tikus. Hamster termasuk jenis tikus sehingga kita tidak boleh memeliharanya, memakan atau menjualnya. Bahkan, kita diwajibkan untuk membunuhnya.
DAFTAR PUSTAKA

Jasin, Maskoeri. 1989. Sistematika Hewan Vertebrata dan Invertebrata. Surabaya; Sinar Jaya.
Nugraha, Desi sasmita. 2013. Hamster.  http://decibelldesi.blogspot.com/2013/05/hamster.html. (Di Akses 12 Februari 2015 21:00 WIB).
Pratigno, S. 1982. Makhluk Hidup II. Jkarta: Intan Pariwara.
Radiopoetro. 1977. Zoology. Jakarta: Erlangga.
Redfox. 2012. Morfologi dan Karakteristik Hamster. http://redfox183.blogspot.com/2012/05/morfologi-dan-karakteristik-hamster.html. (Di Akses 13 Februari 2015 20:30 WIB).


1 komentar: